ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP
PELAYANAN CARREFOUR HYPERMARKET BINTARO SEKTOR 7
TEMA : Analisis Tingkat Kepuasan
JUDUL : ANALISIS KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN CARREFOUR
HYPERMARKET BINTARO SEKTOR 7
PENGARANG : Hendrikus Arinanda
A. Latar
Belakang Masalah :
Dalam
kompetisi global ini seperti dewasa ini, konumen cenderung untuk mempunyai
lebih banyak keinginan. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu
melakukan kreasi dan meningkatkan kualitas pelayanannya dalam rangka memenuhi
kebutuhan konsumen. Jika hal ini tidak dilakukan tentunya mempunyai resiko akan
kegagalan mendapatkan laba maksimal dan berpalingnya para konsumen ke
kompetitor. Fenomena seperti ini memaksa perusahaan untuk mengubah paradigma
bisnis secara tradisional dan beralih orientasi kepada kepuasaan konsumen serta
mengambil strategi proaktif demi meningkatkan daya saingnya.
Kualitas
pelayanan telah menjadi senjata paling jitu untuk berkompetisi yang digunakan
oleh pemimpin dalam perusahaan dagang ataupun jasa. Para pemimpin dalam
perusahaan dagang ataupun jasa. Para pemimpin perusahaan dagang dewasa ini
berusaha membuat kualitas pelayanan yang super sebagai upaya untuk mendapatkan
loyalitas konsumen.
Salah
satu hal yang menjadi fokus bagi bisnis jasa sekarang ini adalah membina
hubungan jangka panjang dengan konsumen dengan cara menyediakan kualitas
pelayanan yang memadai. Dewasa ini, hampir semua industri dagang ataupun jasa
memfokuskan diri pada upaya meningkatkan pelayanan yang diberikan. Pada umumnya
semakin lama konsumen menjalin hubungan dengan perusahaan, mereka biasanya
lebih mampu memberikan laba bagi perusahaan.
B. Masalah :
- Bagaimanakah pelayanan yang diberikan oleh Alfamart dalam melayani konsumen?
Apakah sudah cukup baik atau belum.(Meliputi fasilitas fisik, peralatan,
penampilan karyawan, dan materi promosi)
- Apakah para konsumen sudah merasa puas akan pelayanan yang diberikan oleh hypermarket
C.
Tujuan :
Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasaan konsumen terhadap pelayanan
yang diberikan oleh Carrefour Hypermarket Bintaro Sektor 7.
D.
Metode Penitilian :
1.
Objek Penelitian
Objek
yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen Carrefour Hypermarket
Bintaro Sektor 7.
2.
Data / Variabel
Data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang dapat dari
konsumen melalui kuisioner. Kuisioner terbagi atas 50 pertanyaan mengenai
kualitas pelayanan Carrefour Hypermarket Bintaro Sektor 7 dengan mengambil
sampel sebanyak 100 responden.
3.
Metode Pengumpulan Data / Variabel
Dalam
pengumpulan data penulis menggunaka metode kuisioner. Yaitu metode pengukuran
yang berupa pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen
terhadap keseluruhan pelayanan yang diterima. Pernyataan-pernyataan tersebut
diukur dengan 5 point skala Likert dengan tingkatan dari “Sangat Tidak Puas”
sampai dengan “Sangat Puas”.
4.
Hipotesis
Hipotesa
awal penelitian ini adalah konsumen tidak puas terhadap pelayanan Carrefour
Hypermarket Bintaro Sektor 7.
ANALISIS :
Berdasarkan analisa dan pembahasan dengan metode Skala Likert yang
dilakukan, diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden menyatakan puas.
Denagn demikina pihak manajemen telah berhasil membuat para konsumen tertarik
untuk berbelanja di Carrefour Hypermarket Bintaro sektor 7. Hal ini dapat
dilihat dari dimensi-dimensi pelayanan yang mempengaruhi konsumen untuk
berbelanja di carrefour Hypermarket Bintaro Sektor 7 baik dari dimensi
keandalan, dimensi keresponsifan, dimensi keyakinan, dimensi empati dan dimensi
berwujud. Secara keseluruhan konsumen merasa puas, dengan rata-rata nilai
342.35, dimana nilai tersebut dikategorikan baik dengan kelas interval
(340-419).
Sedangkan hasil
Uji Chi Square diperoleh hasil yang sama, yaitu konsumen merasa puas. Ini
terlihat pada Chi Square Hitung > Chi Square tabel (53,375 > 26,2962) dan
nilai Asytotic Significance yaitu 0,000 atau probabilitas kurang dari dari
0,05. Artinya hipotesa awal (Ho) ditolak atau konsumen merasa puas terhadap
pelayanan Carrefour Hypermarke Bintaro Sektor 7.
JURNAL 3
Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan
Konsumen Pada Ritel Hipermarket Di Depok
TEMA :
Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Hipermarket
JUDUL : Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada
Ritel Hipermarket di Depok
Pengarang : Raudhah Maria Ulfah
Tahun : 2008
A. Latar Belakang
Masalah
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia
mengalami perkembangan dan kemajuan cukup pesat. Sektor ritel dan pusat
perbelanjaan menunjukkan perkembangan signifikan serta
memberikan kontribusi positif dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Pengusaha
ritel bersaing dalam memperoleh simpati konsumen diantaranya dengan
meningkatkan pelayanan guna mencapai kepuasan konsumen. Melihat banyaknya
konsumen yang mempunyai keinginan dan kebutuhan beraneka ragam saat ini,
membuat peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk mendirikan tempat
ritel modern di kota Depok, bisa dilihat ritel modern baru di Depok,
misalnya Hypermart, Giant, Carrefour dan masih ada beberapa ritel
modern yang lain.
B.
Masalah
1.
Apakah kedua variabel tersebut memang mempunyai hubungan yang signifikan.
2 Jika terbukti hubungan (korelasi)
signifikan, kemudian dapat diketahui bagaimana arah hubungan antara
variabel dan seberapa kuat hubungan tersebut.
C.
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel
hipermarket di Depok dan ingin mengetahui seberapa besar hubungan antar
variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Depok.
D.
Metodologi
Data
& Variabel
Penelitian
ini menggunakan data primer yang bersumber dari responden yang
diambil
melalui kuesioner yang disebarkan kepada konsumen hipermarket di Depok
pada
bulan Mei – Agustus 2008
Zeithaml
mengidentifikasi lima dimensi pokok dalam menentukan kualitas
jasa,
yaitu sebagai berikut :
1.
Keandalan (realibility), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan sesuai
dengan
janji yang ditawarkan.
2.
Daya tanggap (responsiveness), yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam
membantu
konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, yang
meliputi
kesigapan dalam melayani konsumen, kecepatan menangani transaksi,
dan
penanganan keluhan-keluhan konsumen.
3.
Jaminan (assurance), meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap
produk
secara tepat, kualitas keramahtamahan, perhatian dan kesopanan dalam
memberi
pelayanan, ketrampilan dalam memberi informasi, kemampuan dalam
memberikan
keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan
kemampuan
dalam menanamkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.
Dimensi
kepastian atau jaminan ini merupakan gabungan dari dimensi :
·
Kompetensi (Competence), yaitu ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki
oleh
para karyawan untuk melakukan pelayanan.
·
Kesopanan (Courtessy), yang meliputi keramahan, perhatian dan sikap para
karyawan.
·
Kredibilitas (Credibility), meliputi hal-hal yang berhubungan dengan
kepercayaan
kepada perusahaan, seperti reputasi, prestasi dan sebagainya.
4.
Empati (empathy), yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan
kepada
konsumen seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan,
kemampuan
karyawan untuk berkomunikasi dengan konsumen, dan usaha
perusahaan
untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumennya.
Dimensi
emphaty ini merupakan penggabungan dari dimensi :
·
Akses (Access), meliputi kemudahan memanfaatkan jasa yang ditawarkan
perusahaan.
·
Komunikasi (Communication), merupakan kemampuan melakukan
komunikasi
untuk menyampaikan informasi kepada konsumen atau
memperoleh
masukan dari konsumen.
·
Pemahaman pada konsumen (Understanding the Customer), meliputi usaha
perusahaan
untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan
konsumen.
5.
Bukti Fisik (Tangibles), meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan
tata
letak ruangan dalam, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapihan dan
kenyamanan
ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan
karyawan. (Umar,
2000:234-236).
E.
Model
penelitian
Yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji
validitas, uji reabilitas, analisis korelasi, dan analisis faktor dengan alat
analisis SPSS versi 11. Uji validitas data berfungsi mengetahui derajat
ketepatan data dari hasil pengukuran sampel dengan konsep
pengukuran. Uji realibilitas adalah alat untuk mengetahui derajat
kehandalan data dari hasil pengukuran sampel yang berguna untuk melihat
konsistensi pengukuran.
F.
Analisis
Korelasi Antar Variabel
Untuk
melihat apakah ada hubungan antar variabel pembentuk kepuasan
konsumen
pada ritel hipermarket di Depok dan memudahkan membuat hipotesis,
maka
dilakukan dengan menggunakan Korelasi Pearson. Dengan melihat hasil
analisis Pearson dengan membuat hipotesis dan pengambilan keputusan dari
tiap–tiap korelasi menunjukkan bahwa hubungan korelasi antar komponen
pembentuk kepuasan konsumen sangat dekat.
2.AnalisisFaktor
Komponen daya tanggap merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan.
MASALAH DAN TUJUAN SUPERMARKET
GIANT HYPERMARKET DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KEPADA KONSUMEN
LATAR BELAKANG
MASALAH
Jenama gedung Giant ditubuhkan oleh keluarga Teng sebagai sebuah kedai
runcit kecil dalam salah satu kawasan pinggir bandar di [[Kuala Lumpur]] pada
tahun [[1944]]. Misinya ialah untuk menawarkan pelbagai produk pada harga yang
serendah mampu. Oleh sebab reputasinya bertumbuh, begitu juga dengan
perniagaannya.
[[Dairy Farm International Holdings]] yang membeli
Giant pada tahun 1999, mengakui bahawa kunci kejayaan Giant sekian lama
merupakan kebolehannya untuk terus menawarkan produk yang nilainya setimpal dengan
harga. Ia mengekalkan prinsip teras ini sungguhpun ketika mengubah wajah Giant
menjadi jenama kebangsaan dan antarabangsa.
Setelah usaha enam tahun yang merangkumi mereka
bentuk gedungnya, pengenalan produk bukan makanan dalam pasar raya besar Giant,
pelaksanaan piawaian runcit antarabangsa yang merangkumi keselamatan,
kebersihan, latihan berstruktur, dan persekitaran beli-belah yang bertenaga
serta juga fungsi pembelian berpusat dan peningkatan mutu operasi, Dairy Farm
telah menjadikan Giant sebagai peneraju yang tidak tercabar dalam sektor
peruncitan Malaysia.
Pada 1999, gedung Giant Hypermarket pertama dibuka
di [[Shah Alam]], [[Selangor]]. Menjelang tahun [[2006]], syarikat ini telah
mengembang untuk mengoperasi sejumlah 86 pasar raya besar/pasar raya di
Malaysia dengan saiz cawangan dari pasar raya besar 350,000 kaki persegi di
Shah Alam hingga pasar raya 11,000 kaki persegi di [[Bangsar]], Kuala Lumpur.
Rangkaian ini juga meliputi 6 gedung di selatan Malaysia iaitu [[Singapura]].
Pasar raya besar Giant menawarkan selingkungan luas barangan tempatan, seperti
buah-buahan, sayur-sayuran dan hasil laut yang segar dalam persekitaran pasar
basah.Cawangannya yang baru pula dibuka di Bandaraya Kuala
Terengganu,Terengganu pada 2008 yang terletak di hadapan 'Bukit Hollywood'
Kuala Terengganu iaitu Bukit Besar.
Tujuan
Masalah :
1. Ketika
konsumen masuk ke dalam toko yang serba ada, pembeli boleh memilih sesuka hati.
2. Karena
setiap jenis barang yang dijajakan sudah tertempel dengan lebel harga pas dan
relatif murah.
3. Cara
ini bisa banyak menghemat tenaga kerja karena tidak perlu tawar menawar lagi
dengan pembeli.
4. Semua
barang sudah terpajang di atas rak-rak, konsumen tinggal pilih sendiri, setelah
pembeli puas dan mendapatkan barang-barang yang diinginkan sesuai selera, baru
membayar pada saat dia keluar pintu kasir. Pola dagang eceran untuk jenis
makanan semacam ini baru pertama kali di indonesia pada waktu itu.
Hipotesis Variabel tentang Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Giant
Hypermart (merode riset)
Hipotesis
Hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
H1: Hubungan antar
variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel giant hypermart adalah
signifikan.
H2: Variabel
lokasi, promosi, harga, kelengkapan produk, dan pelayanan mampu membentuk
kepuasan konsumen.
1.
PENGEMBANGAN
HIPOTESIS
JURNAL 1
Berdasarkan
analisa dan pembahasan dengan metode Skala Likert yang dilakukan, diperoleh
hasil bahwa sebagian besar responden menyatakan puas. Denagn demikina pihak
manajemen telah berhasil membuat para konsumen tertarik untuk berbelanja di
Carrefour Hypermarket Bintaro sektor 7. Hal ini dapat dilihat dari
dimensi-dimensi pelayanan yang mempengaruhi konsumen untuk berbelanja di
carrefour Hypermarket Bintaro Sektor 7 baik dari dimensi keandalan, dimensi
keresponsifan, dimensi keyakinan, dimensi empati dan dimensi berwujud. Secara
keseluruhan konsumen merasa puas, dengan rata-rata nilai 342.35, dimana nilai
tersebut dikategorikan baik dengan kelas interval (340-419).
Sedangkan hasil Uji Chi
Square diperoleh hasil yang sama, yaitu konsumen merasa puas. Ini terlihat pada
Chi Square Hitung > Chi Square tabel (53,375 > 26,2962) dan nilai
Asytotic Significance yaitu 0,000 atau probabilitas kurang dari dari
0,05. Artinya hipotesa awal (Ho) ditolak atau konsumen merasa puas
terhadap pelayanan Carrefour Hypermarke Bintaro Sektor 7.
JURNAL 2
Berdasarkan analisa dan
pembahasan yang dilakukan terhadap 100 orang responden, dengan metode skala
likert responden menyatakan puas. Ini berarti Giant Hypermarket Cimanggis telah
berhasil memberikan layanan yang terbaik atau yang memuaskan kepada para konsumennya,
baik dari dimensi keandalan (reliability expectations), dimensi
keresposifan (responsiveness expectations), dimensi keyakinan (assurance
expectations), dimensi empati (emphaty expectations) dan dimensi
berwujud (tangible expectations) secara keseluruhan konsumen merasa
puas, dengan rata-rata nilai 342,35, dimana nilai tersebut dikategorikan Baik dengan
kelas interval (340-419).
Sedangkan
hasil uji Chi Square diperoleh hasil yang tidak berbeda yaitu konsumen merasa
puas. Ini terlihat pada Chi Square Hitung > Chi Square Tabel
(53,375>26,2962) dan nilai Asymtotic Significance yaitu 0,0000 atau
probabilitas kurang dari 0,05 artinya hipotesa awal (Ho) ditolak, atau
konsumen merasa puas terhadap pelayanan Giant Hypermarket Cimanggis dapat
diterima.
JURNAL
3
Metode
Berdasarkan
analisa dan pembahasan yang dilakukan terhadap Penulis menggunakan metode
pengambilan populasi dan sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan
teknik sampel random yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi.
Mengingat besarnya populasi, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil
sampel sebesar 100 orang konsumen pada ritel hipermarket di Depok.
1.
Analisis Korelasi Antar Variabel
Untuk
melihat apakah ada hubungan antar variabel pembentuk kepuasan
konsumen
pada ritel hipermarket di Depok dan memudahkan membuat hipotesis,
maka
dilakukan dengan menggunakan Korelasi Pearson. Dengan melihat hasil
analisis Pearson dengan membuat hipotesis dan pengambilan keputusan dari
tiap–tiap korelasi menunjukkan bahwa hubungan korelasi antar komponen
pembentuk kepuasan konsumen sangat dekat.
2.AnalisisFaktor
Komponen daya tanggap merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan.
1.
METODELOGI
JURNAL
1
1.
Objek
Penelitian
Objek
yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen Carrefour Hypermarket
Bintaro Sektor 7.
2.
Data /
Variabel
Data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang dapat dari
konsumen melalui kuisioner. Kuisioner terbagi atas 50 pertanyaan mengenai
kualitas pelayanan Carrefour Hypermarket Bintaro Sektor 7 dengan mengambil
sampel sebanyak 100 responden.
3.
Metode
Pengumpulan Data / Variabel
Dalam
pengumpulan data penulis menggunaka metode kuisioner. Yaitu metode pengukuran
yang berupa pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen
terhadap keseluruhan pelayanan yang diterima. Pernyataan-pernyataan tersebut
diukur dengan 5 point skala Likert dengan tingkatan dari “Sangat Tidak Puas”
sampai dengan “Sangat Puas”.
JURNAL
2
1.
Objek
Penelitian
Objek
yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen Giant Hypermarket
Cimanggis.
2.
Data /
Variabel
Data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang dapat dari
konsumen melalui kuisioner. Kuisioner terbagi atas 20 pertanyaan mengenai
kualitas pelayanan Giant Hypermarket yang ditujukan kepada responden.
3.
Metode
Pengumpulan Data / Variabel
Dalam
pengumpulan data penulis menggunakan metode kuisioner yaitu metode pengukuran
yang berupa pertanyaan-pertanyaan untuk menegtahui persepsi konsumen terhadap
keseluruhan kualitas pelayanan yang diterima. Pertanyaa-pertanyaan tersebut
diukur dengan 5 point skala likert dengan tingkatan dari “Sangat Puas sampai
dengan “Sangat Tidak Puas”.
JURNAL
3
1.
Objek
penelitian
Yang
menjadi objek penelitian dalam penulisan ini adalah konsumen yang datang untuk
berbelanja di Indomaret Terwaralaba Sekar Narewari Cibubur.
2.
Data /
Variabel
Data
yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, antara lain :
a. Data
Primer
Data
yang diperoleh dari perusahaan secara langsung dengan cara observasi dan
wawancara langsung dengan pegawai toko dari minimarket tersebut dan penyebaran
kuisioner yang diberikan kepada 50 konsumen yang datang berbelanja.
b. Data
Sekunder
Data
sekunder didapatkan secara tidak langsung melalui studi pustaka dimana
pengambilan data ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang mendukung
penulisan ini yang tidak diperoleh dari perusahaan.
3.
Metode
Pengumpulan Data / Variabel
Penulis
menggunakan tiga cara pengumpulan data yang dibutuhkan untuk penulisan ini :
a. Observasi
yaitu mengadakan secara langsung aktivitas kegiatan perusahaan.
b. Wawancara
yaitu dengan cara mendatangkan dan mewawancarai langsung pihak perusahaan yang
bersangkutan, yaitu Bpk. Suparman selaku MD di Indomaret Terwaralaba Sekar
Nareswari Cibubur.
c. Kuisioner
yaitu data yang didapat berdasarkan dari sebaran daftar pertanyaan yang
diberikan kepada 50 responden, yaitu para konsumen yang berbelanja pada Indomaret
Terwaralaba Sekar Nareswari Cibubur.
4.
Alat
Analisis Yang Digunakan
Adapun
cara yang penulis gunakan untuk menganalsis data yaitu dengan menggunakan Skala
Likert dan Metode Chi Square.